Tanggal 25 Oktober 2014 kami melakukan pendakian ke gunung merbabu, melalui jalur Selo. Sekitar pukul 17.30 kami pergi dari ONP, sempat tersesat menuju basecamp pendakian gunung Merapi. Sekitar Pukul 20.00 lebih kami sampai di basecamp pendakian gunung Merbabu. Kami makan bekal yang telah kami siapkan terlebih dahulu sembari menunggu ritual desa -pada saat itu sehari setelah tanggal 1 suro-.

0 komentar
Kegiatan ini merupakan bentuk kegiatan yang memerlukan kerjasama dalam sebuah tim. kami menyebut kegiatan ini sebagai kegiatan Team Building. Bentuk dan medan dari team building ini sangat memungkinkan untuk kegiatan outbond, karena dapat dibentuk beberapa pos atau disesuai dengan inti kegiatan yang akan diselenggarakan. Dalam kegiatan ini bisa me-request penyelenggaraan konsumsi yang akan disantap bersama di akhir track dari susur sungai sembari menikmati alam yang asri.










0 komentar





Salak adalah sejenis palma dengan buah yang biasa dimakan. Dalam bahasa Inggris disebut salak atau snake fruit, sementara nama ilmiahnya adalah Salacca zalacca teman-teman ^^ (dikutip dari Wikipedia)
Pohon salak akan berbunga dan akan melakukan penyerbukan yang dibantu oleh manusia, lalu bunga tersebut akan berubah menjadi salak muda yang masih kecil-kecil. Salak yang siap panen biasanya sudah besar dan merekah dengan warna kuning kecoklatan.
Nah , Omah Noto Plankton berada di kawasan sentra penghasil salak pondoh terbesar di Sleman. Tempat tinggal kami dikelilingi oleh hasil budidaya salak pondoh organik milik kammi sendiri. Anda bisa melakukan Store Tour mengelilingi kebun salak dan memetik buahnya untuk dimakan.
0 komentar



Untuk versi hemat peminat backpacker dari luar kota Jogja, bila anda turun dari stasiun Tugu, Stasiun Lempuyangan, maupun Bandara Adi Sucipto Yogyakarta, anda dapat memilih angkutan hemat bebas hambatan Trans Jogja dengan merogok kocek sebesar kurang lebih 3000 rupiah per orang dan memilih jalur untuk berhenti di Terminal Bis Jombor. Setelah sampai di Terminal bus Jombor, anda bisa memilih bus Jogja-Tempel (biasa disebut Jogtem oleh warga) atau bus besar Jogja-Semarang, dan bisa meminta sopir/kernet bus untuk menurunkan anda di Pasar Tempel. Di sini anda mungkin akan membutuhkan uang sekitar 2500-3000 rupiah per kepala. Sesampainya di Pasar Tempel anda bisa memilih menggunakan angkutan minibus (angkot) berwarna kuning dengan kode D2 bertarif sekitar 2500-3000 rupiah per kepala. Namun bila menggunakan jasa angkot anda harus bisa bersabar karena jam dan jadwalnya sering ruwet dan tidak pasti. Dan tak jarang bila anda sudah mendapatkan angkot anda harus rela dioper ke angkot lain karena si sopir tidak berkenan dengan jumlah penumpangnya. Selain itu anda akan diturunkan di pertigaan jalan dan bisa berjalan kaki sekitar 300m untuk sampai ke OMah Noto Plankton. Atau anda bisa memilih menggunakan jasa ojek dengan tarif 5000-10000 rupiah per kepala. Enaknya menggunakan jasa ojek adalah anda bisa meminta diantarkan sampai benar-benar di lokasi kami. Bila anda menggunakan jasa ojek, anda harus pintar bernegosiasi dengan bapak tukang ojek, karena dengan cara tersebut anda bisa terbantu dalam menekan keluarnya uang anda. Nah setelah memutuskan menggunakan jasa transportasi yang dikehendaki, anda bisa meminta diantarkan ke lokasi Omah Noto Plankton yang beralamatkan seperti yang telah tertera di atas. Nah itulah sedikit informasi untuk anda para pecinta backpacker. Selamat berpetualang, selamat berlibur, semoga menyenangkan.



0 komentar





Rumah sederhana yang berdiri pada tanah seluas kurang lebih 5000 m2, penggagas dan pendirinya tak lain adalah Bapak Thomas Purwantoro melewati diskusi pelik dengan beberapa muda-mudi, dan disepakatilah pada tanggal 09 Juli 2014 sebagai hari berdirinya homestay ini. Namanya pun tak sembarang nama, Omah (bahasa Jawa) berarti griya/rumah/tempat tinggal, Noto (Bahasa Jawa) berarti menata/mengatur, dan Plankton yang dalam bahasa Latin berarti pengembara dan dalam bahasa ilmiahnya bermakna mikroorganisme terkecil pembentuk dasar dari seluruh kehidupan.
Pada awalnya homestay ini adalah tempat tinggal biasa namun jarang digunakan karena sang pemilik yang bekerja di Jakarta. Sesekali waktu digunakan untuk liburan keluarga sang pemilik jika sedang berada di Jogja. Dan kini karena sang pemilik sudah menetap di Jogja, ia kemudian mengembangkan usaha homestay ini karena dinilai memiliki prospek bagus untuk kedepannya. Rumah tinggal ini memang berkonsep rumah sederhana di desa, hanya saja kami menata dan membenahi beberapa lokasi sehingga menjadi layak dan nyaman untuk ditinggali. 
Namun anda tak perlu khawatir dan meragukan kinerja kami, kami siap berbagi dan melayani anda dalam kerjasama yang menguntungkan.

0 komentar
Catering  
Barbeque Area and Facilities

 Pendopo Limasan

Beberapa Kolam Ikan dan Pemancingan
Rumah-rumah santai kecil (Bale Bengong, Saung Bebek) dan rumah pohon

Kebun buah salak organik hasil budidaya pemilik.

Kamar Tidur, Ruang Santai, Toilet bersih, Dapur (bersih dan kotor)







Area dan fasilitas outbound

Alat-alat pendukung rapat/diskusi/musyawarah/pentas kecil.

 
0 komentar